World Cancer Day, Meningkatkan Kesadaran akan Bahaya Kanker

Setiap tahun, tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya penyakit mematikan ini serta mendorong tindakan bersama dalam pencegahan dan pengobatan kanker.

Tema untuk Hari Kanker Sedunia 2024 adalah ‘Close the Care Gap’ yang artinya ‘Tutup Kesenjangan Perawatan’. Tema ini menekankan bahwa setiap individu memiliki peran dalam membuat perubahan yang signifikan dalam mengurangi dampak kanker secara global. Kampanye ini juga menyerukan kepada para pemimpin untuk mengutamakan pencegahan dan pengobatan kanker serta menciptakan strategi inovatif untuk mengatasi ketidakadilan dalam akses terhadap perawatan kanker.

Sejarah World Cancer Day

Sejarah Hari Kanker Sedunia berkaitan dengan berdirinya Union for International Cancer Control (UICC) pada tahun 1993 di Jenewa, Swiss. Peringatan Hari Kanker Sedunia pertama kali dirayakan di Jenewa pada tahun yang sama. Di Paris, Prancis, pada 2000, dalam acara World Summit Against Cancer atau KTT Dunia Melawan Kanker, Hari Kanker Sedunia diresmikan dengan pengesahan dokumen ‘Charter of Paris Against Cancer’ yang menegaskan komitmen global untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Kanker memiliki berbagai jenis, dan untuk menandai kesadaran akan jenis kanker tertentu, digunakan berbagai warna dan simbol. Sebagai contoh, pita oranye digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker pada anak-anak, sementara pita merah muda secara global dikaitkan dengan kesadaran akan kanker payudara.

Peringatan Hari Kanker Sedunia bertujuan untuk mengurangi jumlah pasien kanker dan tingkat kematian akibat penyakit tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan tindakan pencegahan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kanker.

Kanker Menjadi Penyebab Utama Kesakitan dan Kematian di Amerika

Kanker, sebuah penyakit yang telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, terus menunjukkan dampak yang signifikan di Amerika Serikat. Data terbaru menunjukkan bahwa kanker merupakan penyebab kesakitan dan kematian kedua terbanyak di negara ini, setelah penyakit kardiovaskular, serta menjadi penyebab utama kesenjangan kesehatan. Menurut perkiraan, pada tahun 2020 saja, sekitar 4 juta orang di Amerika baru didiagnosis menderita kanker, sementara 1,4 juta orang kehilangan nyawa mereka karena penyakit mematikan ini.

Kasus Kanker pada Usia Produktif

Tidak hanya menyerang orang tua, kanker juga menunjukkan kecenderungan untuk menyerang orang pada usia produktif. Sekitar 57% kasus kanker baru dan 47% kematian akibat kanker terjadi pada orang berusia di bawah 69 tahun, pada masa puncak kehidupan mereka.

Tren Masa Depan yang Memprihatinkan

Secara global, proyeksi menunjukkan bahwa jumlah kasus baru kanker dan kematian akibat kanker akan terus meningkat. Diperkirakan akan ada sekitar 20 juta kasus baru kanker dan 10 juta kematian akibat kanker dalam beberapa tahun mendatang. Penyakit ini akan memberikan beban tambahan sekitar 60% dalam dua dekade mendatang, menekan sistem kesehatan, masyarakat, dan komunitas.

Perkiraan Meningkatnya Beban Global

Perkiraan menunjukkan bahwa pada tahun 2040, jumlah kasus kanker baru di seluruh dunia akan meningkat menjadi sekitar 30 juta. Peningkatan terbesar diperkirakan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Tantangan di Amerika

Di wilayah Amerika, proyeksi juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Jumlah orang yang diperkirakan terdiagnosis kanker diperkirakan akan meningkat sebesar 57%, menjadi sekitar 6,23 juta orang pada tahun 2040, kecuali tindakan lebih lanjut diambil untuk mencegah dan mengendalikan penyakit mematikan ini.

Pencegahan dan Pengendalian Kanker

Meskipun kanker merupakan ancaman serius, upaya pencegahan dan pengendaliannya dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi epidemi ini. Melalui strategi berbasis bukti untuk pencegahan, skrining, deteksi dini, pengobatan, dan perawatan paliatif, kanker dapat dicegah dan dikendalikan dengan lebih efektif.

Beberapa faktor risiko kanker yang dapat dimodifikasi termasuk penggunaan tembakau, asupan buah dan sayur yang rendah, penggunaan alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, faktor risiko spesifik seperti infeksi kronis oleh Human Papillomavirus (HPV) untuk kanker serviks, hepatitis B dan C untuk kanker hati, serta H. pylori untuk kanker perut, juga perlu diperhatikan.

Rekomendasi dari Para Ahli

Para ahli di bidang ini, bersama dengan perwakilan masyarakat sipil dari Amerika Latin dan Karibia yang tergabung dalam Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), telah meninjau bukti ilmiah dan merekomendasikan 17 langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu mencegah kanker. 

Dengan kesadaran yang lebih besar, upaya pencegahan yang lebih baik, serta investasi dalam penelitian dan sistem kesehatan, masyarakat dapat bergerak maju dalam memerangi epidemi kanker yang terus meningkat ini.

Scroll to Top