Pada Rabu 1 Mei 2024, masyarakat dunia termasuk Indonesia memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional. May Day merupakan sebuah perayaan tahunan yang dirayakan di sebagian besar negara di dunia sebagai penghormatan terhadap perjuangan dan pencapaian buruh.
Menurut International Labour Organization (ILO), tema resmi untuk May Day 2024 belum diumumkan hingga saat ini. Namun, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, tema Hari Buruh biasanya diumumkan mendekati tanggal peringatan, yakni 1 Mei. Akan tetapi, mengutip laman Geeks for Geeks, kemungkinan tema Hari Buruh Internasional adalah “Social Justice and Decent Work for All” yang berarti “Keadilan Sosial dan Pekerjaan yang Layak untuk Semua”.
Berbeda dengan Amerika Serikat dan Kanada yang memperingati May Day dengan sebutan Labor Day pada hari Senin pertama bulan September setiap tahunnya, sebagian besar negara lain, termasuk Indonesia, memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei.
Hari Buruh Internasional, atau yang lebih dikenal dengan May Day, adalah perayaan yang bermula dari gerakan serikat buruh untuk memperingati pencapaian ekonomi dan sosial para buruh. Tetapi, arti sebenarnya dari Hari Buruh Internasional tidak bisa dipisahkan dari sejarahnya yang penuh peristiwa penting.
Salah satu peristiwa penting yang menjadi latar belakang peringatan May Day adalah kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886. Dua tahun sebelumnya, pada Oktober 1884, Federasi Serikat Buruh dan Perdagangan Terorganisir Amerika Serikat dan Kanada menetapkan tanggal 1 Mei 1886 sebagai hari pertama buruh akan bekerja selama delapan jam per hari.
Sebelumnya, para buruh di Amerika Serikat sering kali dipaksa untuk bekerja hingga enam belas jam sehari dalam kondisi yang kurang ideal. Pada tanggal 1 Mei 1886, sekitar 300.000 hingga 500.000 buruh di Amerika Serikat melakukan pemogokan kerja di beberapa kota besar seperti Chicago.
Meskipun sebagian besar protes awal berlangsung damai, kekerasan terjadi ketika para pekerja yang mogok di Chicago berusaha mengatasi kekacauan di McCormick Harvesting Machine Company. Para polisi bereaksi dengan menembaki para peserta protes, menyebabkan dua orang tewas.
Keadaan semakin memanas ketika pada tanggal 4 Mei, sebuah bom dilemparkan ke arah polisi di Haymarket Square, Chicago, yang menyebabkan tujuh petugas polisi dan empat warga sipil tewas. Pasca-kejadian tersebut, tujuh orang yang dianggap sebagai dalang diadili dan dihukum mati.
Beberapa tahun setelah kerusuhan Haymarket di Chicago, The Second International, sebuah organisasi yang mewadahi para pekerja dan sosialis secara global, menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional pada tahun 1889.
Sejak saat itu, peringatan May Day setiap tanggal 1 Mei di dunia telah menjadi penghormatan bagi para pekerja dan peringatan terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perjuangan mereka. Dengan demikian, May Day bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya persatuan dan perjuangan dalam mencapai hak-hak buruh.
Tantangan Pekerja Rumah Tangga Menyambut Hari Buruh 2024
Di tengah sorotan Hari Buruh, perhatian khusus perlu diberikan pada nasib pekerja rumah tangga di Indonesia. Meskipun mereka menyumbang secara signifikan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, mereka masih menghadapi sejumlah masalah yang serius.
1. Kondisi Kerja yang Rentan
Pekerja rumah tangga sering kali bekerja di bawah kondisi yang rentan, termasuk jam kerja yang panjang, upah rendah, dan kurangnya jaminan sosial. Banyak dari mereka bekerja tanpa kontrak yang jelas, rentan terhadap eksploitasi, dan sulit untuk mendapatkan perlindungan hukum.
2. Ketidaksetaraan Gender
Pekerja rumah tangga mayoritas adalah perempuan. Ketidaksetaraan gender dalam akses terhadap pendidikan, pelatihan kerja, dan kesempatan kerja formal masih menjadi masalah serius. Hal ini dapat menyebabkan pekerja rumah tangga perempuan rentan terhadap pelecehan dan diskriminasi di tempat kerja.
3. Kurangnya Perlindungan Hukum
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga, implementasinya masih terbatas. Banyak pekerja rumah tangga tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan jaminan sosial.
4. Ketidakpastian Kontrak dan Upah Rendah
Banyak pekerja rumah tangga bekerja tanpa kontrak yang jelas, membuat mereka rentan terhadap pemutusan hubungan kerja sewaktu-waktu dan kesulitan memperjuangkan hak-hak mereka. Selain itu, upah yang rendah sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Upaya Peningkatan
Namun demikian, ada sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kondisi pekerja rumah tangga di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
1. Penyuluhan dan Pendidikan
Program penyuluhan dan pendidikan tentang hak-hak pekerja telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mereka akan hak-hak yang dimiliki.
2. Regulasi dan Perlindungan Hukum
Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil terus mengadvokasi untuk peningkatan regulasi dan perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga.
3. Pemberdayaan Ekonomi
Program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan dan pendirian koperasi, membantu pekerja rumah tangga untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Hari Buruh Internasional adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan peran penting pekerja rumah tangga dalam pembangunan masyarakat dan ekonomi. Di tengah perayaan, kita tidak boleh melupakan tantangan yang masih dihadapi oleh mereka. Melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan kondisi pekerja rumah tangga di Indonesia dapat terus diperbaiki untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan berkeadilan bagi semua.