Hari Braille Sedunia: Merayakan Bahasa Sentuhan yang Mencerahkan Dunia

Hari Braille Sedunia, hari memperingati alfabet Braille bagi orang-orang dengan disabilitas visual berikut diperingati setiap tahunnya pada tanggal 4 Januari dan diperingati pertama kali pada 4 Januari 2019. Tanggal peringatan ini pun dipilih oleh Majelis Umum PBB pada November 2018 dan sekaligus menandai hari ulang tahun pencipta sistem penulisan ini yaitu Louis Braille pada tahun 1825. Alfabet Braille ini merupakan sistem penulisan yang menggunakan titik-titik yang dirasakan dengan jari untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Sistem ini juga memungkinkan orang dengan disabilitas visual untuk membaca, menulis, dan memperoleh akses ke informasi dan pendidikan yang sama dengan orang lain. Kemajuan teknologi pun juga semakin memperluas jangkauan braille. Dengan munculnya alat-alat bantu seperti layar braille dan printer braille, semakin banyak informasi dan sumber daya yang tersedia bagi penyandang tunanetra dan diharapkan kedepannya masyarakat dapat melakukan pelatihan Braille agar tidak menjadi hambatan bagi inklusivitas penyandang tunanetra. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya alfabet Braille bagi orang-orang dengan disabilitas visual antara lain:
1. Mengadakan seminar atau lokakarya tentang alfabet Braille
2. Mengadakan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak orang dengan disabilitas visual
3. Mengadakan kegiatan yang melibatkan orang-orang dengan disabilitas visual untuk mempromosikan kemandirian dan inklusi sosial.

Dalam buku panduan “Writing Peace”, para pembaca muda diajak untuk menyadari sejarah dan meminjam dari banyak sistem tulisan, termasuk Braille. Buku ini memberikan pengenalan konkret terhadap banyak sistem tulisan, termasuk Braille. Ada banyak cara untuk mendukung pengguna braille, yaitu dengan:
1. Mempelajari beberapa titik-titik braille dasar dan mencoba untuk membaca kata-kata sederhana.
2. Mendonasikan buku braille atau alat bantu lainnya kepada organisasi tunanetra setempat.
3. Berbicara dengan teman dan keluarga Anda tentang pentingnya aksesibilitas braille.
4. Mendukung bisnis dan organisasi yang berkomitmen untuk inklusivitas penyandang tunanetra.

Scroll to Top